Minggu, 31 Oktober 2010

Bola basket

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.

Sejarah

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) diSpringfield,Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891.
Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswa untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.
Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr.James Naismith.Basket adalah sebutan yang diucapkan oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatik ditempatkan di seluruh cabang di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian Amerika Serikat.
Pada awalnya, setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble, sehingga bola hanya dapat berpindah melalui lemparan. Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan dasar tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
  2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
  3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
  4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
  5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul pemain lawan dengan cara disengaja. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sangsi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang tim nya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
  6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
  7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
  8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
  9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasit yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. pemain yang melempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
  10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
  11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
  12. Waktu pertandingan adalah 4 babak masing-masing 10 menit
  13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.

Lapangan, Waktu, dan Jumlah Pemain Bola Basket

Permainan bola basket adalah persegi panjang dengan ukuran panjang lapangan yaitu 26 meter serta lebar lapangan yaitu 14 meter. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.
Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu regu dengan cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan bola basket adalah 2 orang. Wasit 1 disebut Referee sedangkan wasit 2 disebut Umpire.
Waktu permainan 4 X 10 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4 terdapat waktu istirahat selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan harus diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi selisih skor. Di antara dua babak tambahan terdapat waktu istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik.
Keliling bola yang digunakan dalam permainan bola basket adalah 75 cm - 78 cm. Sedangkan berat bola adalah 600 - 650 gram. Jika bola dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter pada lantai papan, maka bola harus kembali pada ketinggian antara 1,20 - 1,40 meter.
Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam adalah 0,45 meter.
Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter. Ring basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter.
Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter dengan ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.

Peraturan Permainan Bola Basket

Peraturan Permainan Bola Basket
Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut.
  • Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
  • Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
  • Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
  • Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
  • Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
  • Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
  • Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
  • Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
  • Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
  • Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
  • Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
  • Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
  • Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang [1]

Teknik Dasar Permainan Bola Basket

Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).
Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat.
Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.

Teknik Pro Permainan Bola Basket

Fade away adalah tehnik yang mendorong badan kebelakang saat melakukan shoot, sehingga menyulitkan defender untuk menghadang bola. tehnik ini lumayan susah dilakukan buat pemain yang baru belajar basket. Bila keseimbangan badan tidak terjaga bisa-bisa terpelanting dan jatuh kebelakang. Pemain NBA yang sering memakai teknik ini adalah sang legenda basket seperti Michael Jordan dan Kobe Bryant.
Hook adalah teknik yang sangat efektif bila pemain dijaga oleh orang yang lebih tinggi dari pemain. Yaitu cara menembak dari samping dengan satu tangan. Jadi jarak antara orang yang menghadang dan pemain bias agak jauh. Belakangan tehnik ini sering dipakai oleh Rony Gunawan Satria Muda Britama waktu melawan Garuda Bandung di Final 2009, dan keakuratan mencapat 80%.
Teknik yang butuh lompatan tinggi, dan akurasi tembakan yang mumpuni.
Slamdunk adalah salah satu teknik yang paling populer. Sebenarnya cukup simpel, yaitu hanya memasukkan bola secara langsung ke ring dan menghempaskan tangan ring basket. Walaupun simpel, tapi untuk orang dengan tinggi 171 cm slam seperti ini hampir mustahil untuk dilakukan karena lompatannya tidak cukup tinggi. [2]

Perkembangan

Permainan basket sudah sangat berkembang dan digemari sejak pertama kali diperkenalkan oleh James Naismith. Salah satu perkembangannya adalah diciptakannya gerakan slam dunk atau menombok, yaitu gerakan untuk memasukkan dan melesakan bola basket langsung ke dalam keranjang yang bisa dilakukan dengan gerakan akrobatik yang berkekuatan luar biasa.

Lahirnya Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia

Ada beberapa informasi mengatakan masuknya basket bersamaan dengan kedatangan pedagang dari Cina menjelang kemerdekaan. Tepatnya, sejak 1894, bola basket sudah dimainkan orang-orang Cina di Provinsi Tientsien dan kemudian menjalar ke seluruh daratan Cina. Mereka yang berdagang ke Indonesia adalah kelompok menengah kaya yang memilih olahraga dari Amerika itu sebagai identitas kelompok Cina modern.
Informasi ini diperkuat fakta menjelang dan pada awal kemerdekaan klub-klub bola basket di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, dan Surabaya sebagian besar tumbuh dari sekolah-sekolah Cina. Dari klub itu pula kemudian lahir salah seorang pemain legenda Indonesia, Liem Tjien Siong yang kemudian dikenal dengan nama Sonny Hendrawan (Pada 1967 Sonny terpilih sebagai Pemain Terbaik pada Kejuaraan Bola Basket Asia IV di Seoul, Korea Selatan. Waktu itu, tim Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Filipina, Korea, dan Jepang).
Pada 1948, ketika Negara Indonesia menggelar PON I digelar di Solo, bola basket, sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Ini membuktikan bahwa basket cepat memasyarakat dan secara resmi diakui Negara. Tiga tahun kemudian, Maladi sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang kemudian menjadi Menteri Olahraga, meminta Tonny Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi bola basket. Namun akhirnya karena tuntutan kebutuhan untuk menyatukan organisasi basket, disepakati pembentukan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia pada 1955, disingkat Perbasi.[3]

Olympic flag.svg

Steve Nash Tergila-gila Sepak Bola



Minggu, 13 Desember 2009
Berharap memiliki sebagian kecil saham klub Tottenham Hotspurs.
Meskipun basket telah melambungkan namanya hingga menjadikannya masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia pada Mei 2006, tetapi hidup Nash tak bisa lepas dari sepak bola.

Bintang NBA Steve Nash ternyata begitu tergila-gila pada sepak bola. Kecintaannya itu bisa disetarakan dengan gairah menggebunya saat memainkan peran sebenarnya sebagai pebasket ternama NBA. Bagi Nash, basket dan sepak bola sama-sama mendarah daging dalam kehidupannya. Bedanya hanya dipisahkan oleh status pebasketnya. Padahal jika bisa menjalani dua profesi olah raga sekaligus, dia pun berhasrat menjadi pesepak bola.

Begitu melekatnya sepak bola dalam hati Nash bisa jadi karena pengaruh keluarga. Pengaruh ayahnya yang berasal dari Tottenham, London, bagian wilayah Inggris yang menjadikan sepak bola sebagai olah raga nomor satu. Pengaruh sang ayah inilah asal muasal kedekatan Nash dengan sepak bola.

Sedangkan ibunya yang asli Wales, makin mendukung minat Nash. Dari Eropa, keluarganya sempat hidup di Benua Afrika. Di Johannesburg, Afrika Selatan, Nash lahir pada 7 Februari 1974. Saat dia berusia 18 bulan, keluarganya pindah ke Regina, Saskatchewan, kemudian ke Vancouver sebelum akhirnya menetap di Victoria, British Columbia, Kanada.

Di masa kecilnya, Nash lebih dulu mengenal dan bermain sepak bola serta ice hockey. ”Mudah bagi saya mengatakan sepak bola karena lapangannya selalu hijau. Saya suka bermain basket dan bola. Dua permainan itulah yang saya suka,” ucapnya di espn. Nash tidak bermain basket sampai umur 12 tahun. Namun dia pernah mengatakan pada ibunya suatu saat akan menjadi bintang NBA. Mimpi yang akhirnya menjadi kenyataan seperti sekarang.

Kentalnya nilai olah raga yang mengiringi pertumbuhannya dengan latar belakang orang tua asal Eropa, dan pengalaman masa kecil berpindah dari satu negara ke negara lain, diakui Nash berpengaruh besar menyuburkan kecintaanya pada sepak bola.
“Pastinya. Kata pertama yang saya ucapkan adalah “gol”. Ayah saya adalah pemain bola semi-profesional. Dia berasal dari London, tapi pindah ke Afrika Selatan di mana saya lahir.
Di Afrika dia menjadi pemain sepak bola profesional sebelum ke Kanada. Jadi, saya tumbuh dalam keluarga Inggris di Kanada dan sepak bola adalah hasrat terbesar ayah saya,” papar Nash seperti dikutip vanityfair.com, akhir Juni lalu.

Saat itu, dia dan Claudio Reyna, mantan gelandang Red Bulls (Major League Soccer (MLS) memprakarsai pertandingan sepak bola amal antar dua tim yang masing-masing diperkuat delapan pemain. Bertempat di Sarah Roosevelt Park, Manhattan, berhadapan tim yang diperkuat bintang-bintang sepak bola menghadapi pebasket ternama, di antaranya, Thierry Henry, Javier Zanetti, Ryan Babel, Tony Parker, Jason Kidd, dan Grant Hill.

Nash menginginkan sepak bola, bukan olah raga lainnya, termasuk hoki yang populer di Kanada, untuk laga amal ini. ”Alasannya karena saya sungguh mencintai sepak bola dan sepertinya mementingkan diri sendiri jika saya membawa pemain-pemain profesional sepak bola dari Eropa dan bermain dengan mereka. Tapi saya menyukainya dan sebenarnya ini keinginan yayasan saya,” papar point guard Phoenix Suns itu.
Yayasannya, Steve Nash Foundation didirikan pada 2001. Bertujuan membantu anak-anak dari masalah kelaparan, sakit, penyiksaan dan terlantar. Pendidikan juga menjadi perhatian penting. Yayasan ini dipusatkan di Phoenix, Arizona dan British Columbia. Tahun lalu yayasan ini dianugerahi Steve Patterson Award untuk Sports Philanthropy. Nash juga mendirikan Jim Jennings Memorial Endowment Fund sebagai bentuk penghargaan kepada para volunteer di Santa Clara University yang bekerja untuk tim basket lebih dari 20 tahun.

Kebintangan Nash sangat membantunya dalam mencari dana demi tujuan kemanusiaan. Bersama Yao Ming, keduanya berhasil menarik uang senilai 2,5 juta dollar Amerika Serikat (AS) saat mengikuti laga eksebisi dengan tim basket China, September 2007.
Jiwa sosialnya juga menuntun Nash bergabung dengan GuluWalk, sebuah organisasi Kanada yang membantu anak-anak korban perang di Uganda.

Kegiatan lain Nash, mensponsori Steve Nash Youth Basketball League di British Columbia yang sukses menarik 10 ribu partisipan. Atas berbagai sumbangsihnya kepada dunia melalui aktivitas kemanusiaan disertai daya tariknya sebagai pebasket top dunia, Nash masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia versi majalah Time, Mei 2006.

Penghargaan tersebut pantas didapatkan pria berhati emas ini. Kepeduliannya akan nasib sesamanya yang berkekurangan, salah satunya dipengaruhi penyakit spondylolisthesis yang dideritanya. Penyakit ini membuat otot keram dan punggung sakit.

Sportif, suka bekerja keras, dan tak mudah menyerah, terpatri erat dalam jiwa Nash. Sifat-sifat dasarnya ini membuat Nash cocok dengan nuansa olah raga dan melihat impian sebagai hal yang mungkin terjadi jika diperjuangkan. Memiliki sebagian kecil saham Spurs adalah salah satu keinginan Nash, mengikuti hasrat sang ayah yang merupakan suporter setia tim London Utara itu.

“Saya suka menjadi pemilik klub. Itulah keinginan saya jika popularitas saya berakhir. Sepanjang hidup saya adalah seorang suporter dan sangat menyenangkan jika bisa membantu Spurs sukses,” tekad Nash yang tercatat sebagai salah satu pemilik klub bola Kanada, USL-1 Vancouver Whitecaps FC.




Nama Lengkap : Stephen John Nash
Tempat Tanggal Lahir : Johannesburg, Afrika Selatan, 7 Februari 1974
Kewarganegaraan : Kanada
Istri : Alejandra Amarilla
Anak : Putri kembar, Lola dan Bella

Karier :

Tim : Phoenix Suns (1996-1998)
Dallas Mavericks (1998-2004)
Phoenix Suns (2004-sekarang)



Penghargaan

NBA Most Valuable Player (2005, 2006)
NBA All Star (2002-2003), (2005-2008)
All-NBA First Team (2005-2007)
All-NBA Second Team (2008)
All-NBA Third Team (2002-2003)
J.Walter Kennedy Citizenship Award (2007)
Lou Master Trophy Winner (2005)
Lionel Conacher Award (2005-2006)

HISTORY OF BASKETBALL

Sejarah Permainan Basket


Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets, Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang olahragabaru ini ialah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung sekolah tersebut kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para anggota dalam mengikuti latihan olahraga Senam yang gerakannya kaku. Di samping itu kebutuhan yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik semakin mendesak.

Dr. Luther Gullick, pengawas kepala bagian olahraga pada sekolah tersebut menyadari adanya gejala yang kurang baik itu dan segera menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith serta memberi tugas kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang dapat dimainkan di ruang tertutup pada sore hari.

Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun suatu gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak begitu keras, tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal, Baseball, Lacrose dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang cocok dengan tuntutannya. Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut masih terlalu keras untuk dimainkan di ruangan tertutup yang berlampu.

Dari hasil percobaan yang dilakukan itu Naismith akhrinya sampai pada kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang bentuknya bulat, tidak menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran yang demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang terjadi pada waktu menendang, melainkan pada ketepatan menembak.

Semula Naismith akan menggunakan kotak kayu untuk sasaran tembakan tersebut, tetapi berhubung waktu percobaan dilakukan yang ada hanya keranjang (basket) buah persik yang kosong, maka akhirnya keranjang itulah dijadikan sasaran tembakan. Dari perkataan basket ini kemudian permainan baru yang ditemukan Prof. Dr. James A. Naismith tersebut dinamakan Basketball.

Perkembangan Bola Basket di Indonesia
Di tengah-tengah gejolak revolusi bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan yang telah direbut itu, permainan Bola Basket mulai dikenal oleh sebagian kecil rakyat Indonesia, khususnya yang berada di kota perjuangan dan pusat pemerintahan Rakyat Indonesia, Yogyakarta serta kota terdekat Solo. Nampaknya, ancaman pedang dan dentuman meriam penjajah tidak menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk melakukan kegiatan olahraga, termasuk permainan Bola Basket.

Bahkan dengan dilakukannya kegiatan-kegiatan olahraga tersebut semangat juang bangsa Indonesia untuk mempertahankan tanah airnya dari ancaman para penjajah yang menginginkan kembali berkuasa semakin membaja. Terbukti pada bulan September 1948, di kota Solo diselenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) Pertama yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga, diantaranya Bola Basket. Dalam kegiatan tersebut ikut serta beberapa regu, antara lain : PORO Solo, PORI Yogyakarta dan Akademi Olahraga Sarangan.

Minggu, 10 Oktober 2010

FARHAN IS BASKETBALLMAN

Sejarah basket

Dr. James Naismith is known world-wide as the inventor of basketball. Dr James Naismith dikenal di seluruh dunia sebagai penemu bola basket. He was born in 1861 in Ramsay township, near Almonte, Ontario, Canada. Ia lahir pada 1861 di perkampungan Ramsay, dekat Almonte, Ontario, Kanada. The concept of basketball was born from his school days in the area where he played a simple child's game known as duck-on-a-rock outside his one-room schoolhouse. Konsep basket lahir dari hari-hari sekolahnya di daerah mana ia bermain sederhana's permainan anak yang dikenal sebagai bebek on-a-rock-luar-ruang sekolah nya satu. The game involved attempting to knock a "duck" off the top of a large rock by tossing another rock at it. Permainan yang terlibat mencoba ketukan "bebek" dari atas sebuah batu besar dengan melempar batu lain di itu. Naismith went on to attend McGill University in Montreal, Quebec, Canada. Naismith pergi untuk menghadiri McGill University di Montreal, Quebec, Kanada. After serving as McGill's Athletic Director, he moved on to the YMCA Training School in Springfield, Massachusetts, USA in 1891 where the sport of basketball was born. Setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur McGill's Athletic, ia pindah ke YMCA Training School di Springfield, Massachusetts, USA pada tahun 1891 di mana olahraga basket lahir. In Springfield, Naismith was faced with the problem of finding a sport that was suitable for play inside during the Massachusetts winter for the students at the School for Christian Workers. Di Springfield, Naismith dihadapkan dengan masalah mencari olahraga yang cocok untuk bermain di dalam selama musim dingin Massachusetts bagi para siswa di Sekolah Kristen Pekerja. Naismith wanted to create a game of skill for the students instead of one that relied solely on strength. Naismith ingin menciptakan permainan keterampilan bagi siswa bukan hanya satu yang bergantung sepenuhnya pada kekuatan. He needed a game that could be played indoors in a relatively small space. Dia membutuhkan sebuah permainan yang bisa dimainkan di dalam ruangan di sebuah ruang yang relatif kecil. The first game was played with a soccer ball and two peach baskets used as goals. Permainan pertama dimainkan dengan bola sepak bola dan keranjang persik dua digunakan sebagai tujuan.
In addition to the creation of the sport, Naismith graduated as a medical doctor, primarily interested in sports physiology and what we would today call sports science and as Presbyterian minister, with a keen interest in philosophy and clean living. Selain penciptaan olahraga, Naismith lulus sebagai dokter medis, terutama tertarik pada fisiologi olahraga dan apa yang sekarang kita sebut ilmu olahraga dan sebagai menteri Presbyterian, dengan minat dalam filsafat dan hidup bersih. Naismith watched his sport, introduced in many nations by the YMCA movement as early as 1893. Naismith mengawasi olahraga, diperkenalkan di banyak negara oleh gerakan YMCA pada awal 1893. Basketball was introduced at the Berlin Olympics in 1936. Basket diperkenalkan di Olimpiade Berlin pada tahun 1936. Today basketball has grown to become one of the world's most popular sports. basket Saat ini telah tumbuh menjadi salah satu yang paling populer di dunia olahraga.

Sejarah Bola Basket Dimulai pada 1800-an

The game of basketball has a long road behind it. Permainan basket memiliki jalan panjang di belakangnya. Invented in the 1800's, the game of basketball was intended for indoors and applied rules of all different kinds of sports. Diciptakan pada 1800-an, permainan basket itu dimaksudkan untuk di dalam ruangan dan menerapkan aturan dari semua jenis olahraga. The game was played with nine players but shortly after it changed and became a game with five players on each team. Permainan ini dimainkan dengan sembilan pemain tetapi tak lama setelah itu berubah dan menjadi permainan dengan lima pemain dalam tim masing-masing. The game took flight across the country and even though women did not have many rights at this time, they also played. Permainan mengambil penerbangan di seluruh negeri dan meskipun perempuan tidak memiliki banyak hak saat ini, mereka juga bermain. The first game ever played took place at the YMCA but the court was half the size they are now. Game pertama yang pernah dimainkan berlangsung di YMCA tetapi pengadilan itu setengah ukuran mereka sekarang.
In the 1900's basketball was played in most colleges and its popularity grew by storm creating a multitude of teams in large cities as well as the smaller cities. Dalam basket tahun 1900-an ini dimainkan di perguruan tinggi paling dan popularitasnya tumbuh oleh badai membuat banyak tim di kota-kota besar serta kota-kota kecil. During that time, someone finally invented the basketball. Selama waktu itu, seseorang akhirnya menemukan bola basket. The first woman's college to allow the game was in Massachusetts. Wanita pertama kuliah untuk memungkinkan permainan ini di Massachusetts. After word got out about the game of basketball, many teams surfaced playing all across the country. Setelah tersiar kabar tentang permainan basket, banyak tim muncul bermain di seluruh negeri. Later basketball becomes an official Olympic sport. Kemudian basket menjadi olahraga resmi Olimpiade. As time past the National Basketball Association grew in popularity and by the late 1940's they had 17 teams join the association. Sebagai masa lalu National Basketball Association tumbuh dalam popularitas dan pada 1940-an mereka memiliki 17 tim bergabung dengan asosiasi.
The rules of the game have changed dramatically over the years. Aturan permainan telah berubah secara dramatis selama bertahun-tahun. Score was kept as each basket was made the team earned one point. Skor itu disimpan sebagai keranjang masing-masing dibuat tim yang diterima satu titik. The rules came about from the rules of a children's game. Aturan muncul dari aturan permainan anak-anak. One player would stand near the basket and guard it as the other player throws the ball attempting to make the basket. Satu pemain akan berdiri di dekat keranjang dan menjaganya sebagai pemain yang lain melempar bola mencoba untuk membuat keranjang. At this time, the guard could not touch anyone else in the game. Pada saat ini, penjaga tidak bisa menyentuh orang lain dalam permainan. Wherever the ball was caught was where it had to be thrown. Di mana pun bola tertangkap adalah tempat itu harus dibuang. The player could not run with the ball and if the ball was out of bounce, you could throw it back into game play and to anyone who caught it, not just to a team member. Pemain tidak bisa berjalan dengan bola dan jika bola itu out of bounce ", Anda bisa melempar kembali ke dalam bermain game dan bagi siapa saja yang tertangkap, tidak hanya untuk anggota tim. The last player to touch the ball before going out of bounce was the one who threw it back in to play. Pemain terakhir yang menyentuh bola sebelum keluar dari mental adalah orang yang melemparkannya kembali bermain. The free throw line was fifteen feet from the basket but later changed to twenty feet. Garis lemparan bebas adalah lima meter dari keranjang tetapi kemudian berubah menjadi dua puluh kaki.
Although at this time, other sports were not allowing African Americans to play or play with whites on their team. Meski saat ini, olahraga lain tidak memungkinkan Amerika Afrika untuk bermain atau bermain dengan putih dalam tim mereka. They were not even allowed to play against a white team. Mereka bahkan tidak diizinkan untuk bermain melawan tim putih. However, basketball was the only sport that allowed integrated teams. Namun, basket adalah olahraga satu-satunya yang memungkinkan tim terpadu. Basketball did not create any racial problems with fans or other teams. Basket tidak menciptakan masalah rasial dengan fans atau tim lain. This game has always been the game that was for everyone. Game ini selalu menjadi permainan yang bagi semua orang. The players such as Shanty Barnett and Al Price had a tremendous impact on the game. Para pemain seperti Shanty Barnett dan Al Harga memiliki dampak yang luar biasa pada permainan. It is not that the game was made or intended to be that way. Ini tidak berarti bahwa permainan itu dibuat atau dimaksudkan untuk menjadi seperti itu. It was the fact that the war was going on and all the valuable white players were going to fight in the war. Ini adalah fakta bahwa perang itu terjadi dan semua pemain putih berharga yang akan berjuang dalam perang. The game itself needed the players and the African Americans who played made quite an impression to the fans, teammates, and the league. Permainan itu sendiri yang dibutuhkan para pemain dan orang Amerika Afrika yang bermain cukup membuat kesan kepada para fans, rekan, dan liga.
Basketball has come along way and even at the time it was first invented, it had potential to grow. Basket telah datang di sepanjang jalan dan bahkan pada saat pertama kali ditemukan, itu mempunyai potensi untuk tumbuh. The National Basketball Association had thought it might evolve into something great. National Basketball Association telah pikir mungkin berkembang menjadi sesuatu yang hebat. It did not matter to the coaches or the fans all that mattered was the love for the game. Itu tidak masalah bagi para pelatih atau para penggemar semua yang penting adalah cinta untuk permainan......


my life is everything  about playing basketball..